Warga
Kabupaten Karangasem, Bali, menyesal telah memusnahkan ulat yang
menyerang daun jambu mete, kedondong dan alpukat. Alih-alih ulat bulu
yang membuat gatal, ulat yang ada di sana ternyata punya nilai ekonomis
tinggi. Sebab, setelah diteliti dan dicermati, ulat tersebut merupakan
ulat sutra emas (Crucula trifenestrata). Ulat yang kini populasinya mulai langka itu banyak ditemui di Dusun Biok, Desa Tumbu, Karangasem.
Sayangnya, keberadaan ulat sutra emas tersebut tak diketahui sama sekali oleh warga. "Kalau dari awal kami tahu, tak mungkin memusnahkannya. Kami baru tahu setelah salah seorang ahli tekstil datang ke desa kami dan memberitahu hal itu," ungkap I Wayan Wenten, warga setempat.
Sayangnya, keberadaan ulat sutra emas tersebut tak diketahui sama sekali oleh warga. "Kalau dari awal kami tahu, tak mungkin memusnahkannya. Kami baru tahu setelah salah seorang ahli tekstil datang ke desa kami dan memberitahu hal itu," ungkap I Wayan Wenten, warga setempat.
Namun,
ada kabar baiknya, pemusnahan belum dilakukan secara keseluruhan.
Masih ada sejumlah titik tempat dimana ulat sutra emas itu berkembang
biak. Alhasil, warga langsung membudidayakan ulat yang sebelumnya
sempat membuat geger tersebut. "Kami sudah kehilangan jutaan rupiah.
Sekarang, kami akan rawat dan budidayakan ulat-ulat ini," tambahnya
Wenten.
Sementara itu, seorang ahli tekstil asal Surabaya, Jawa Timur, Arsawan, yang datang ke lokasi mengatakan, jenis ulat bulu ini memang sudah sangat langka. Jika ulat yang nyaris punah ini mampu berkembangbiak di desa ini, menurutnya itu merupakan berkah.
"Kalau di Jepang, biasanya ulat sutra emas ini dipakai sebagai bahan untuk kimono. 1 kilogram ulat sutra emas harganya bisa mencapai Rp100-250 ribu, tergantung kualitasnya," jelasnya.
Sementara itu, Dinas Perkebunan dan Kehutanan Karangasem merespon positif dan menyatakan siap membantu masyarakat jika ada yang hendak membudidayakannya. "Jika memang masyarakat ingin mengembangbiakkan dengan cara menernaknya, kami siap memfasilitasi melalui pembinaan teknis," kata Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan Karangasem, I Made Mudita.
Sementara itu, seorang ahli tekstil asal Surabaya, Jawa Timur, Arsawan, yang datang ke lokasi mengatakan, jenis ulat bulu ini memang sudah sangat langka. Jika ulat yang nyaris punah ini mampu berkembangbiak di desa ini, menurutnya itu merupakan berkah.
"Kalau di Jepang, biasanya ulat sutra emas ini dipakai sebagai bahan untuk kimono. 1 kilogram ulat sutra emas harganya bisa mencapai Rp100-250 ribu, tergantung kualitasnya," jelasnya.
Sementara itu, Dinas Perkebunan dan Kehutanan Karangasem merespon positif dan menyatakan siap membantu masyarakat jika ada yang hendak membudidayakannya. "Jika memang masyarakat ingin mengembangbiakkan dengan cara menernaknya, kami siap memfasilitasi melalui pembinaan teknis," kata Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan Karangasem, I Made Mudita.
Proses Pembuatan Sutra
Sutra dihasilkan dari kepompong ulat sutra.
Ulat sutra menghasilkan kepompong yang dapat dipintal menjadi serat
sutra. Ada ratusan jenis ulat sutra, namun sutra yang terbaik dihasilkan
oleh kepompong dari ulat sutra pohon murbei yang memiliki nama ilmiah Bombyx mori.
Induk
sutra dapat menelurkan hingga 500 butir telur ulat sutra seukuran
kepala jarum pentul. Setelah sekitar 20 hari, telur tersebut menetas
menjadi larva ulat yang sangat kecil. Larva ulat ini akan memakan daun
murbei dengan agresif. Sekitar 18 hari kemudian, ukuran badan larva ulat
tersebut telah membesar hingga 70 kali ukuran tubuh semula serta empat
kali mengganti cangkangnya. Kemudian larva ulat tersebut akan terus
membesar hingga beratnya mencapai 10.000 kali berat semula. Pada saat
itu ulat sutra akan berwarna kekuningan dan lebih padat. Itulah tanda
ulat sutra akan mulai membungkus dirinya dengan kepompong.
Kemudian
kepompong direbus agar larva ulat di dalamnya mati. Karena jika
dibiarkan, ulat akan matang lalu menggigiti kepompongnya sehingga tidak
bisa digunakan lagi. Setelah ulat mati, serat di kepompong dapat
diuraikan menjadi serat sutra yang sangat halus.
Satu
buah kepompong sutra dapat menghasilkan untaian serat sepanjang 300
meter hingga 900 meter dengan diameter 10 mikrometer (1/1000 milimeter).
Di seluruh dunia dalam satu tahun dapat menghasilkan total serat sutra
sepanjang 112,7 milyar kilometer atau sekitar 300 kali perjalanan
pergi-pulang ke matahari dari bumi!
Kemudian
serat sutra yang halus tersebut dipintal. Serat sutra dipintal dengan
proses yang menyerupai proses pada saat ulat sutra memintal
kepompongnya. Proses itulah yang dibuat menjadi alat pemintalan serat
sutra untuk dibuat menjadi kain sutra yang indah. Bahan kain dari sutra
inilah yang kemudian dibuat menjadi berbagai produk pakaian maupun
produk lainnya. Beberapa batik kelas terbaik di Indonesia juga menggunakan bahan dari sutra.
Keunggulan Sutra
Saat
mengenakan pakaian yang terbuat dari sutra, Anda akan merasakan
kenyamanan dan kelembutan dari bahan sutra tersebut. Namun pakaian yang
terbuat dari sutra memiliki banyak keunggulan. Keunggulan dan
keistimewaan dari sutra antara lain:
- Sutra merupakan bahan yang sangat kuat. Kekuatan sutra sebanding dengan kawat halus yang terbuat dari baja.
- Sutra juga lembut saat menyentuh kulit. Asam amino dalam serat sutra yang membuat sutra terasa lembut dan nyaman. Bahkan sutra dapat menjaga agar terhindar dari berbagai penyakit kulit. Tentu hal ini akan membuat pemakainya merasa nyaman.
- Sutra memiliki kemampuan menyerap yang baik sehingga cocok digunakan di udara yang hangat dan tropis. Karena itu, setiap pemakai bahan sutra akan merasa sejuk dan lebih kering meski udara panas. Yang menyebabkan bahan sutra mampu menyerap kelembaban dan cairan karena asam amino di dalam serat sutra mampu menyerap lalu membuang keringat.
- Bahan sutra memiliki ciri khas yaitu berkilau seperti mutiara. Hal ini disebabkan karena lapisan-lapisan fibroin, yaitu sejenis protein yang dihasilkan ulat sutra, membentuk struktur mikro yang berbentuk prisma. Struktur prisma inilah yang menyebabkan cahaya akan disebar ketika terkena bahan dari sutra sehingga menimbulkan efek kilau yang indah pada sutra.
- Sutra memiliki daya tahan terhadap panas dan tidak mudah terbakar.
- Salah satu kemampuan istimewa sutra adalah mampu melindungi kulit tubuh dari sinar ultraviolet yang dapat merusak kulit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar